Skip to content

Gojoseon

Gojoseon

Lokasi Gojoseon

Gojoseon atau Joseon Kuno (2333 – 108 SM) adalah kerajaan Korea yang pertama.[1]

Bukti sejarah

Berdasarkan Dongguk Tonggam, catatan sejarah Joseon tahun 1485, menuliskan bahwa Dangun mendirikan Gojoseon pada tahun ke-50 masa pemerintahan Kaisar Yao di zaman Cina kuno (memerintah antara 2357 BC-2256 SM). Samguk Yusa, babad sejarah dan mitos Korea yang mengutip kitab sejarah Cina juga menuliskan tanggal yang sama.

Samguk Yusa menuliskan bahwa Joseon Kuno didirikan pada tahun 2333 SM oleh Dangun, putra dewa yang bernama Hwanung yang turun dari surga untuk menyatukan umat manusia di bumi.[1] Para sejarawan moderen yang menelusuri kebenaran Samguk Yusa menyatakan kesulitan untuk menghubungkan catatan sejarah tersebut dengan bukti-bukti konkrit.[1] Walau begitu, bukti-bukti awal mengenai pendirian Joseon pertama kali tercatat dalam catatan-catatan sejarah Cina dan berkat penelitian arkeologi, kerajaan Joseon dapat dihubungkan dengan kebudayaan perunggu yang berkembang di daerah yang dipercaya sebagai teritori negeri Joseon Kuno.[1]

Tanggal pendirian Joseon Kuno masih menjadi perdebatan di antara sejarawan di Korea dan negara-negara tetangganya.[1] Rakyat Korea meyakini tanggal tersebut karena mereka percaya, seperti kerajaan-kerajaan awal yang menganggap mereka sebagai keturunan Gojoseon, bahwa mereka juga adalah keturunan Dangun.[1] Gojoseon mewakili identitas rakyat Korea yang sangat penting.[1]

Orang Korea menyelenggarakan hari ke-3 bulan Oktober sebagai Hari Pendirian Nasional atau Gaecheonjeol yang bermakna “festival pembukaan surga”.[1] Hari libur nasional ini memperingati berdirinya kerajaan Joseon Kuno (Gojoseon), negara pertama bangsa Korea.[1]

Dangun

Menurut Samguk Yusa, Dangun, sang pendiri negara Joseon Kuno, lahir dari pasangan Hwanung, putra dewa langit dan Ungnyeo, seekor beruang yang berubah menjadi manusia.[1] Dangun memimpin Gojoseon lebih dari 1000 tahun.[1]

Bukti arkeologi

Para arkeolog menemukan sejumlah besar artefak dan situs tempat tinggal suku Yemaek, yang dikenal sebagai suku kuno yang muncul pada masa Gojoseon.[1] Suku ini diketahui mengusahakan pertanian sejak tahun 4000 SM.[1] Salah satu temuan yang terkenal adalah palawija setengah terbakar yang ditemukan di Pyeongyang, yang merupakan ibukota terakhir kerajaan Gojoseon.[1] Perkembangan pertanian dan permukiman di Semenanjung Korea dan Manchuria menyebabkan penyatuan kelompok suku-suku dan pendirian negara-negara kuno.[1] Hal itu berjalan seiring dengan pengenalan teknik membuat peralatan perunggu antara tahun 2000 SM-1500 SM.[1] Legenda mengenai pendirian Gojoseon dapat diinterpretasikan melalui proses sejarah tersebut.[1]

Catatan sejarah Cina kuno membuktikan bahwa keberadaan Gojoseon cukup diketahui di Cina.[1] Di abad ke-7 SM, Gojoseon telah menjalin hubungan dagang dengan banyak negara di Cina.[1] Gojoseon mulai berkembang di periode antara abad ke-5 SM-3 SM menjadi kerajaan yang kuat dan telah bergabung dengan kelompok suku Yemaek.[1]

Keruntuhan

Kemunculan Gojoseon sebagai kekuatan utama di wilayah tersebut mengakibatkan perselisihan dengan Dinasti Han yang telah menyatukan Cina menjadi kekaisaran besar.[1] Pada tahun 109 SM, Gojoseon diinvasi oleh sebanyak 5000 pasukan Han dan merebut ibukotanya.[1] Dinasti Han mendirikan 4 buah koloni di wilayah Gojoseon.[1]

Koloni Dinasti Han hanya dapat mengendalikan wilayah terbatas di ibukota Gojoseon dan sekelilingnya.[1] Namun, sebagian besar teritori Gojoseon telah berkembang menjadi negara-negara kecil yang bahkan telah berkembang sebelum jatuhnya Gojoseon.[1] Negara-negara tersebut antara lain Buyeo di wilayah utara dan Jin di wilayah selatan.[1] jatuhnya Gojoseon mengakibatkan berkembangnya kekuatan lokal yang membentuk negara independen melalui perlawanan terhadap koloni Han.[1] Situasi politik yang baru yang berkembang di Manchuria dan Semenanjung Korea di awal abad ke-1 SM dianggap para sejarawan sebagai Periode Banyak Negara, dimana wilayah Gojoseon terpecah menjadi negara-negara kerajaan dan kesukuan.[1]

Lihat pula

Leave a Comment

Leave a comment